Rumah produksi gitar terpopuler di dunia, Gibson, baru baru ini diterpa sebuah kabar miring, yang menyatakan bahwa prusahaan Gitar Gibson ini telah dilaporkan sedang menghadapi masa krisis diambang kebangkrutan total
Kabar mengenai kebangkrutan prusahaan Gibson bukan sekedar omong kosong belaka, namun berita ini benar adanya, fakta yang memperkuat dugaan kebangkrutan yakni CFO Prusahaan bernama Bill Lawrance telah resmi meninggalkan prusahaan hanya dalam kurun waktu 6 Bulan dalam perannya
Henry Juszkiewicz selaku CEO perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, ia mengungkapkan:
"Dengan refinancing dan peningkatan kinerja operasi dari tindakan yang kami lakukan, kami berharap perusahaan dapat diorganisir untuk meraih sukses dan pertumbuhan selama bertahun-tahun yang akan datang," kata CEO Henry Juszkiewicz dalam sebuah pernyataan.
Yang jadi pertanyaan, apa penyebab kebangkrutan Prusahaan Gibson??????
Menurut sebuah laporan yang berhasil saya lansir dari ashville Post, perusahaan Gibson menghadapi batas waktu pembayaran hutang sebesar USD $ 375 juta (AUD $ 474 juta) dalam waktu kurang dari enam bulan, dengan pinjaman bank sebesar USD 145 juta (AUD $ 183 juta) karena jatuh tempo segera jika mereka tidak dibiayai kembali atau dilunasi pada tanggal 23 Juli.
Bukan hanya hutang yang besar, namun Pendapatan tahunan dari penjualan gitar Gibson diketahui mengalami penyusutan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini
Untuk menambal besar nya hutang Gibson, pemilik prusaan gitar tersebut telah dilaporkan menjual sebuah gudang piano seharga USD $ 6,4 juta (AUD $ 8,1 juta), dan diyakini mempertimbangkan untuk menjual properti lain karena hutangnya menumpuk.
Tak Kuat Membayar Hutang, Prusahaan Gitar GIBSON Diambang Kebangkrutan
Reviewed by Adi Ariadi
on
February 26, 2018
Rating:

No comments: